Jangan Takut Gagal

Nasehat Untuk Muridku (part II)

“Gagal” adalah satu kata yang mungkin terdengar cukup menakutkan bagi banyak orang, terutama  bagi para penuntut ilmu, terkhusus siswa kelas akhir yang sebentar lagi akan menghadapi ujian sekolah/madrasah. Oleh karena itu, tak sedikit yang memilih jalan pintas melakukan kecurangan demi mencapai apa yang diinginkan,tanpa memperdulikan apakah itu benar atau salah.

Salah satu penyebab seseorang berbuat curang saat mengahadapi ujian adalah keputusasaan dan tidak adanya kepercayaan diri atas kemampuan yang dimilikinya. Sebagian dari mereka merasa rendah diri dengan lemahnya kemampuan menghafal, lemah dalam pemahaman, lambat dalam membaca, dan mudah lupa. Semua penyakit ini akan hilang jika kita meluruskan niat dan berusaha dengan sungguh-sungguh dalam belajar.

Bukankah manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna? Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Artinya : Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. at-Tiin: 4).

Bukankah Allah Azza wa Jalla juga berfirman tentang keadaan manusia saat dilahirkan:

وَاللّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئاً

Artinya :“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun.” (an-Nahl: 78)

Oleh karena itu, pada dasarnya manusia di dunia ini tidak ada yang bodoh. Dan wajib bagi kita untuk meyakini bahwa semua mahluk yang memiliki akal pasti memiliki kecerdasan dan kelebihan yang ada pada dirinya. Akan tetapi banyak diantara manusia tidak menyadarinya. Sebagian manusia hanya mengeluhkan kekurangan yang mereka miliki, padahal dibalik kekukarangannya itu masih ada keistimewan dan kelebihan yang jauh lebih banyak yang dimilikinya.

Apabila dalam diri seorang hamba masih terdapat rasa malu, tidak percaya diri, dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkahpun. Keluh kesah dan keputus asaan yang keluar dari mulut kita adalah kunci kebodohan. Sedangkan kesuksesan yang hakiki adalah berhasil menjalani hidup ini untuk mendapatkan syurga-Nya Allah Azza wa Jalla.

Dan tiada jalan pintas menuju surga kecuali dengan ilmu. Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam telah bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ.

Artinya : Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju Surga.” (HR. Muslim).

Penulis: Muhammad Riandi, di bawah atap Ponpes Al Irsyad Tengaran